'Nyiar Lumar' adalah salah satu event bernuansa tradisi yang sangat dinantikan para pecinta dan pemerhati seni budaya Ciamis. Kegiatan ini akan kembali digelar pada bulan Nopember 2016 yang akan datang.
Sekilas mengenai kegiatan menarik dan langka tersebut akan dijelaskan dalam tulisan yang kami kutip dari penjelasan pihak panitia.
ILUSTRASI NYIAR LUMAR 19 NOPEMBER 2016 MENDATANG
Hidup adalah jalinan antara manusia, ruang dan waktu. Manusia senantiasa berganti, ruang selalu berubah wujud dan waktu tak pernah berhenti, itulah panggung kehidupan kita.
Nyiar Lumar adalah upaya manusia untuk mengenal dirinya sendiri melalui tapak tapak dengan mencari cahaya masa lalu demi bekal hidup di masa yang akan datang dengan belajar dari sejarah.
JALANNYA PROSESI NYIAR LUMAR
Dalam acara Nyiar Lumar nanti, para pelancong akan kami ajak mengitari situs seluas 4 hektare lebih. Untuk mengikuti kegiatan Nyiar Lumar, para peserta diharuskan menggunakan busana yang bernuansa etnis. Kaum perempuan mengenakan kebaya, sedangkan laki-laki menggunakan pantalon dan beskap atau pangsi.
Sore Hari, Sabtu 19 Nopember 2016
Sabtu sore, kota kawali akan dihibur dengan berbagai aktraksi seni helaran dari Bebegig Sukamantri, Sisingaan Subang, Wayang Landung Panjalu, Kuda Bajir, Mleng-mleng Winduraja dan Buta Batok.
Ngawalan (Ba’da Isya):
Di halaman pendopo kecamatan Kawali, para peserta sambil menikmati lalawuh dan suasana kota kecil Kawali akan disuguhi alunan musik Degung Klasik, Tari Topeng, Karinding, Celempung dan Pantun Rajah yang berisi uraian singkat sejarah kerajaan Sunda Galuh.
Lalampahan (Sekitar pukul 21.00 WIB):
Setelah dibuka secara resmi oleh pejabat yang berwenang, para peserta akan diajak berjalan kaki sejauh 2 kilometer menuju lokasi situs. Perjalanan yang disebut ngaraas ini berupa arak-arakan obor melintasi jalan setapak, persawahan, dan melintasi bebatuan Sungai Cikadongdong.
Magelaran (Sekitar pukul 22.00 WIB):
Tiba di jalan Situs Astana Gede, para peserta akan disambut oleh Kuncen Astana Gede kemudian diantarkan ke pintu gerbang. Selanjutnya akan disuguhi kesenian tradisional Tutunggulan (Gondang Buhun), Genjring Ronyok, dan tarian Buka Lawang dari para penari Studio Titik Dua Ciamis.
Memasuki areal situs, peserta diajak berkeliling menyaksikan batu-batu tulis peninggalan Kerajaan Sunda Galuh. Kemudian peserta akan diajak untuk tawasulan dan diakhiri dengan Ruwat Prasasti.
Keluar dari areal situs utama Astana Gede, melalui pintu belakang peserta memasuki kawasan jalan setapak hutan mahoni. Ada tiga panggung yang sudah disiapkan, yaitu panggung satu untuk para Jepruter yang ingin melakukan performance art, panggung dua khusus untuk pembacaan fiksimini dan pembacaan puisi oleh Godi Suwarna dkk. Sedangkan panggung tiga khusus disiapkan untuk pementasan Teater Jagat SMAN 1 Kawali.
Beranjak dari kawasan hutan mahoni, para peserta akan diajak menuju Cikawali, tempat putri keraton mandi pada masa kejayaan Kerajaan Sunda Galuh. Neng Peking dari Studio Titik Dua akan mengisi panggung di areal itu dengan tari kontemporer.
Prosesi Nyiar Lumar yang akan digelar semalam suntuk itu akan ditutup di areal Pasanggarahan. Dengan menampilkan Gending Kreasi dari SMPN 1 Ciamis, Wayang Kila Lakbok, Pementasan Palagan Bubat oleh Teater Wastu dan diakhiri dengan pementasan Ronggeng Gunung Nyai Raspi. Pamungkas peserta dipersilahkan untuk “gubyag” di sungai Cibulan kemudian bersama-sama menikmati liwet ampar daun cau yang disiapkan panitia.
(sumber: Dang Q, Ketua Panitia Nyiar Lumar 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar