Pembangunan Bendungan Leuwikeris yang akan mengambil sebagian wilayah di Kabupaten Ciamis telah membawa harapan bagi pengembangan lebih lanjut di kawasan ini. Sebagian masyarakat Ciamis bahkan sudah memiliki gambaran sendiri tentang perubahan yang akan terjadi jika proyek besar berskala nasional tersebut terwujud pada waktunya.
Dikutip dari Liputan6, pembangunan Bendungan Leuwikeris ditujukan sebagai sarana penyedia air irigasi untuk areal persawahan di Lakbok Utara seluas 6.600 Ha dan di Manganti seluas 4.616 Ha; sarana penyedia air baku di Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis sebesar 845 liter/detik; sebagai pengendali banjir yang mampu mereduksi banjir periode 25 tahunan dari 509,7 m3/det menjadi 450,02 m3/det atau sekitar 11,7 %; dan sarana Pembangkit Listrik Tenaga Air sebesar 2×10 MW.
Dampak pembangunan bendungan untuk areal Karang Hantu diyakini akan membawa berkah tersendiri. Paling tidak, demikian yang diungkapkan Dadang M. Rochlik, yang bermukim tidak jauh dari calon area tergenang Bendungan Leuwikeris.
"Lokasi di dekat rumah saya ini adalah batas terluar air bendungan, nantinya," katanya sambil menunjuk ke arah areal yang sekarang masih tampak menghijau.
Panorama yang terlihat dari tempat pengambilan foto, dipercaya akan menjadi spot dengan pandangan air bendungan terluas. Wilayah itu akan memiliki daya tarik wisata yang kuat pada saatnya dan mampu mengundang pengunjung datang.
Menghadapi perubahan di depan mata, isu pembangunan kawasan menjadi semacam area kebun wisata disambut hangat. Konon, buah manggis akan dijadikan pohon unggulan yang ditanam sesuai dengan identitas lokal.
Seniman dan pendidik yang akrab dipanggil Dang Q ini pun berharap, perubahan kawasan Karang Hantu pada waktunya akan memberi kamajuan dan kesejahteraan untuk masyarakat sekitar serta warga Ciamis umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar