Hal-hal kecil dipercaya dapat menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga antara suami dan istri. Perhatian yang tulus juga tidak selalu harus tercermin dalam hal-hal yang besar atau luar biasa, meskipun yang seperti itu kadang-kadang diperlukan juga.
Sikap suami saat melepas istri yang akan berangkat melakukan perjalanan, atau yang kini kerap disebut ‘OTW’ (on the way), adalah salah satu contohnya. Saat ini sudah lumrah jika para istri memiliki kemampuan berkendara sendiri, semisal mengemudi mobil atau motor. Kadang, karena istri yang terburu-buru atau suami sedang tanggung mengurus hal lain, akhirnya sang istri pun pergi begitu saja dengan berkendara. Maka, mau ‘OTW’ pun ucap salam saja dirasa cukuplah sudah.
Ternyata, jika suami mau sekedar membantu menghidupkan kendaraan saja, membawakan atau memakaikan helm, dan perhatian kecil lainnya, hal-hal tersebut dapat berubah menjadi istimewa, bahkan romantis. Jika sang istri menggunakan mobil, maka membukakan pintu ketika akan berangkat (atau baru pulang) juga akan terasa bermakna dalam. Sambutan yang tulus bahkan konon secara ajaib dapat mengurangi rasa lelah sepulang dari perjalanan.
Hal-hal tersebut dapat merupakan adaptasi dan perwujudan akhlak yang baik dalam berumah-tangga di masa kekinian. Nabi Muhammad SAW sebagai teladan terbaik bagi ummat telah mewariskan kelengkapan tuntunan yang berlaku sepanjang jaman. Dr. Syafii Antonio (Nio Gwan Chung), pakar ekonomi Islam yang mengupas keluhuran budi pekerti Nabi dalam bukunya “Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager” (2008) mengutip sebuah hadits tentang perkara di atas.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan, “Bahwasanya Nabi SAW duduk di sisi unta beliau. Kemudian beliau meletakkan lututnya, lalu istri beliau Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut Nabi SAW hingga ia naik ke atas unta.” (Shahih Al-Bukhari no. 2235)
Hadits tentang perhatian dan sikap lembut Nabi Saw terhadap isterinya secara ironis kadang terabaikan. Sementara, jika seorang laki-laki membukakan pintu untuk pasangannya di dalam adegan film-film barat, malah menjadi contoh romantisme yang didambakan. Padahal, jika sikap suami pada isteri diniatkan untuk meneladani Rasul, maka nilainya pun merupakan ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar