Harapan masyarakat untuk melihat wajah baru Alun-alun Ciamis nampaknya akan segera terwujud. Hal ini terlihat dengan telah dimulainya proyek penataan alun-alun tersebut sejak menjelang pertengahan bulan September 2018 lalu.
Pelaksanaan rehab alun-alun seakan menjadi jawaban atas harapan berbagai pihak agar pusat kota Ciamis diperbaharui dan lebih kekinian. Menurut keterangan, Alun-alun Ciamis sendiri sudah bertahun-tahun belum mengalami perubahan yang signifikan. Ciamis dianggap sudah selayaknya memiliki ruang terbuka publik yang lebih representatif, nyaman dan menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.
Proyek penataan alun-alun dengan alokasi anggaran sebesar lebih dari 2,2 milyar dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Ciamis tersebut dilaksanakan oleh CV. Pidillia. Rencana Pengembangan Alun-alun Ciamis, sebagaimana nampak pada papan billboard besar di sebelah timur Taman Raflesia, tampak mengadopsi rancangan yang pernah dirilis Dian Heri Sofian, Ketua Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) Jawa Barat, yang asli kelahiran Ciamis.
Baca juga: Inikah Gambaran Alun-alun Ciamis di Masa Depan?
Perhatian publik terhadap masa depan Alun-alun Ciamis tampak terekam di media sosial. Seorang netizen, Lina, mengaku sudah menanti-nanti selesainya proyek ini. “Sudah nggak sabar, pingin lihat after-nya,” komentarnya. Sementara itu, netizen lain bernama Printiani Abdullah memiliki harapan khusus. “Kira kira ada akses khusus buat penyandang disabilitas seperti kursi roda gak ya? Kalo gak ada, sumpah gak keren!” ungkapnya bersemangat.
Akankah penataan yang sedang dikerjakan oleh pihak pelaksana memuaskan harapan publik yang demikian besar? Hanya waktu yang akan membuktikan. Sementara itu, proses pelaksanaannya sendiri, yang sedang berjalan, sudah sepatutnya mendapat dukungan dari semua pihak.
Penataan Alun-alun sempat memancing tanggapan pro-kontra akibat terdapatnya berbagai wilayah yang kondisi infrastrukturnya sangat memprihatinkan. Meski Alun-alun dianggap sebagai etalase penting di pusat pemerintahan Kabupaten Ciamis, yang sudah sewajarnya tampak cantik, asri, nyaman dan moderen, tetapi kondisi infrastuktur di daerah pinggiran atau pedesaan pun sudah banyak disuarakan warga agar secepatnya mendapat perhatian dan tindakan perbaikan.
Keberpihakan pemerintah pada pemerataan pembangunan, sayangnya, kerap terkendala oleh luasnya cakupan wilayah, banyaknya garapan dan keterbatasan anggaran. Beberapa pihak sudah sering pula menyuarakan adanya tindakan yang lebih progresif sebagai solusi atas permasalahan ini. Meski demikian, disadari pula bahwa pembangunan wilayah Ciamis yang sedemikian luasnya, dengan segala kompleksitas permasalahan dan tantangannya, memang tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Tanggapan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar