Kehadiran peralatan berat berupa backhoe yang diangkut dengan truk pengangkut khusus, memecah keheningan dinihari Selasa (25/6/2019) menjelang subuh di kawasan Desa Sadewata, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Alat-alat berat tersebut harus melalui medan perbukitan yang cukup menantang untuk mencapai desa tujuan, dengan didampingi langsung oleh aparat desa.
Beckhoe tersebut kemudian membuka jalur menuju area Situ Hiyang, danau legendaris yang mengalami pendangkalan dan penyempitan luasan. Kedatangan peralatan berat sendiri memang merupakan proses lanjut dari beberapa kali kunjungan tim survey dan kajian dari BBWS Citanduy yang membawahi pengelolaan Situ Hiyang.
Situ Hiyang Sadewata sejatinya memiliki luas area sekitar 7 hektar, tetapi kini hanya tersisa 3 hektar saja. Penyebab penyempitan di antaranya adalah bertambahnya wilayah pertanian dan terjadi penumpukan material alami di danau tersebut. Timbunan lumpur atau bertambanya tumbuhan yang ada di pinggir danau kemudian menjadikan danau ini tampak semakin susut dari tahun ke tahun. Kondisi demikian menjadi perhatian berbagai pihak dan kemudian diputuskan untuk melakukan revitalisasi danau tersebut.
Proses revitalisasi Situ Hiyang tak ayal menyedot perhatian warga Sadewata dan sekitarnya. Penggunaan beckoe yang mengapung di atas air dengan bantuan ponton khusus, merupakan pemandangan menarik dan menjadi hiburan tersendiri. Tak setiap hari ada kejadian langka dan unik tersebut.
Banyak warga Sadewata yang sengaja menuju ke lokasi pinggir danau dan melihat-lihat cara kerja para petugas dalam mengeruk dan menambah luasan danau. Di satu sisi, berkumpulnya para warga menimbulkan interaksi dan keakraban para ‘penonton dadakan’ tersebut, sebagaimana layaknya kehidupan di pedesaan.
Kuwu Sadewata Nursyamsi kepada CIAMIS.info mengatakan tujuan pengerukan adalah untuk menjaga keberadaan Situ Hiyang.
“Situ Sadewata adalah sumber air yang dibutuhkan untuk pertanian dan perikanan, tetapi dari luas 7 hektar kini tinggal 3 hektar saja, memerlukan revitalisasi. Suatu saat, situ ini juga akan menjadi sumber Pendapatan Asli Desa. Selepas pengerukan, kita akan menuju Sadewata sebagai desa wisata,” tutur Kuwu yang purnawirawan prajurit TNI-AD tersebut penuh semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar