Puncak Puspa adalah obyek wisata alam yang terletak di lereng Gunung Sawal, berlokasi di Dusun Pasireurih, Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis. Ketinggiannya 'hanya' 1004 mdpl saja, masih cukup rendah jika dibandingkan dengan puncak-puncak gunung umumnya. Hal ini menguntungkan para pendaki pemula, karena tidak perlu menguras banyak energi, cukup berjalan kaki sekitar 45 menit saja dari gerbang masuknya.
Jalan berbatu yang dilalui pun tidak terlalu terjal. Kenakan saja sandal gunung atau sepatu olahraga, maka medan jalan sudah bersahabat dengan kakimu. Wangi pohon pinus yang tercium, menambah kesan suasana pegunungan sepanjang perjalanan.
Dari informasi yang didapat, pada awalnya jalan menuju Puncak Puspa tersebut dibuka dengan tujuan untuk mempermudah akses penduduk yang memiliki lahan pertanian di atas bukit. Mereka butuh sarana transportasi untuk mengangkut pupuk dan material lainnya sebagai pendukung pertanian. Namun, jalan itu kemudian dijadikan akses menuju lokasi Puncak Puspa.
Bagi pendaki pemula, menyusuri jalan selama 45 menit dalam keadaan menanjak memang cukup membuat kerepotan. Degup jantung berpacu lebih kencang. Sudah barang tentu cucuran keringat membanjiri sekujur tubuh. Akan tetapi, semua rasa lelah akan segera terobati, saat sampai di tempat tujuan. Pemandangan indah yang disuguhkan mengundang decak kagum dan kepuasan.
Jika hari sedang cerah, kita dapat melihat pemandangan Kota Tasik yang indah. Apalagi kalau dalam keadaan gelap di malam hari, pemandangannya bertambah luar biasa. City light memanjakan sejauh mata memandang. Kalau mendung, jangan bersedih! Kita justru bisa merasakan betapa berada di sana serasa di atas hamparan awan seputih kapas yang mengelilingi.
Asal-usul Nama Puncak Puspa
Oh iya, mengapa tempat tersebut dinamakan Puncak Puspa? Salah seorang penjaga di sana bercerita, bahwa tempat itu banyak ditumbuhi pohon Puspa. Bahkan satu yang tumbuh di tengah-tengah tempat berkemah, adalah pohon paling besar. Sayang sekali, pohonnya sudah mati. Konon, matinya sang pohon diakibatkan oleh para pengunjung yang kurang bertanggung-jawab. Mereka sering menyalakan api unggun terlalu dekat dengan pohon, sehingga menganggu tumbuh kembang sang pohon.
Pohon Puspa (Sumber: Wikipedia) |
Hati-hati, pohon ini memiliki zat (miang) di bawah lapisan kulit luar, jika digergaji akan berhamburan dan menyebabkan rasa gatal. Sebaiknya tidak bermain-main dengan pohon ini agar kulitmu tidak terserang ruam.
Berdasarkan beberapa sumber, pohon yang memiliki bunga berwarna putih cantik ini berasal dari Nepal. Menyebar luas sampai ke Indonesia melalui Asia Tenggara, sampai di Kabupaten Ciamis, bahkan hingga ke Papua Nugini.
Semoga populasi pohon Puspa di lokasi ini tetap lestari, ya. Mari kita sama-sama menjaganya.
Penulis: Diantika I.E.
Editor: @ciamis.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar