Pernahkah Anda melihat sarang lebah dari dekat? Hewan kecil tersebut hidup secara berkoloni dan menghasilkan salah satu bahan makanan paling ajaib di muka bumi, yakni madu yang memiliki segudang manfaat bagi manusia. Melihat kebutuhan akan madu yang cukup tinggi, manusia berupaya membudidayakan lebah dan menempatkan mereka pada tempat khusus, serta memeliharanya dengan cara tertentu.
Mengamati kehidupan lebah akan menjadi kegiatan menarik, tentunya. Nah, bayangkan jika ada suatu kampung yang ternyata banyak warganya menjadi peternak lebah. Tentu kunjungan ke lokasi tersebut akan merupakan sebuah pengalaman yang unik dan berkesan, bukan? Kabar baik, kampung seperti itu ada di Kabupaten Ciamis.
Baca juga: Ayo, Belajar sembari Berwisata di Kampung Madu Banjaranyar!
Keberadaan 'Kampung Madu' di Dusun Sindangasih, Desa/Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, amat menarik perhatian dan menjadi angin segar bagi warga Tatar Galuh khususnya. Destinasi unik ini dapat dijangkau sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Ciamis, atau lebih kurang berjarak 51 km ke arah selatan.
Keunikan potensi kampung tersebut merupakan peluang baru bagi dunia pariwisata Ciamis, bahkan tak berlebihan jika dikatakan ajaib —seajaib potensi lebah sendiri. Sebabnya, kabar keberadaan kampung unik ini datang dari sebuah wilayah yang potensi wisatanya masih relatif jarang tersentuh publisitas di ranah media.
Jangankan kampung madu, nama Banjaranyar sendiri sebagai desa maupun kecamatan di Kabupaten Ciamis masih kadang ditanyakan oleh sebagian warga Tatar Galuh. Masih ada warga masyarakat yang bahkan belum tahu lokasi tepat Banjaranyar di dalam wilayah Ciamis.
Kecamatan Banjaranyar memang masih terbilang baru, sebagai hasil pemekaran dari Kecamatan Banjarsari. Tak pelak, munculnya ‘Kampung Madu’ ikut mengangkat nama Banjaranyar ke permukaan.
Potensi luar biasa ‘Kampung Madu’ bukan hanya memiliki dampak positif bagi perbaikan ekonomi masyarakat setempat, dengan menghasilkan madu yang dibutuhkan konsumen, tetapi juga membuka peluang-peluang lain, semisal menjadi destinasi wisata minat khusus ke lokasi tersebut.
Mungkinkah hal tersebut menjadi kenyataan?
Kontributor: @acit_ep
Editor: @ciamis.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar