Kesadaran warga Ciamis terkait pentingnya pencegahan penyebaran virus corana atau COVID-19 nampaknya telah terbentuk dengan cukup baik di berbagai lapisan masyarakat hingga ke tingkat desa dan dusun, terutama jika menyangkut kehadiran pendatang asing atau orang yang tak dikenal.
Diduga karena minimnya sosialisasi dan koordinasi, warga di wilayah Desa Bojongmengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, sempat dikagetkan dengan kehadiran ratusan pekerja proyek jaringan rel kereta api, sejak Senin (6/4/2020) pagi hingga malam hari.
Para pekerja yang akan bertugas mengerjakan proyek PT KAI tersebut mulai tiba sejak pagi dan menyebar ke wilayah Cimengger, Bojong, Warungjati dan Cijeungjing. Sebelumnya, kehadiran mereka di Desa Bojongmengger yang diangkut oleh beberapa unit bus, rupanya belum berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak RT/RW setempat. Sebagian pekerja juga diduga sudah berada di wilayah Bojongmengger sejak beberapa waktu sebelumnya, sementara yang lain datang menyusul.
Hal tersebut segera menjadi perhatian warga masyarakat. Terlebih, para pekerja yang jumlahnya cukup banyak tersebut hadir di saat Kabupaten Ciamis sedang memperketat penjagaan wilayah dan menerapkan karantina wilayah terbatas. Setiap warga Ciamis yang datang dari perantauan saja harus mendapat tindakan skrining kesehatan dan pencatatan identitas, apalagi jika terdapat ‘warga asing’ yang tidak dikenal.
Kegelisahan masyarakat atas kehadiran ratusan tenaga kerja dari luar daerah tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan pelaporan kepada polsek setempat. Selanjutnya, pihak berwenang dan tokoh masyarakat melakukan pendekatan terhadap para pendatang tersebut untuk mencari solusi terbaik.
Kesepakatan sebenarnya telah tercapai dengan baik dan dilandasi saling pengertian, tanpa menimbulkan gesekan antara warga dengan para pekerja pelaksana proyek. Namun, sekitar pukul 23.00 WIB datang lagi sebuah bis pekerja dan satu unit mobil minibus grandmax yang menyebabkan warga menolak kehadiran kedua kendaraan tersebut. Kedua kendaraan segera diperintahkan kembali untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Semua pihak pada prinsipnya sudah mendapat titik terang sebagai solusi terbaik dan para pekerja akan dipulangkan ke kota asal dengan tujuan mencegah dan sebagai langkah antisipasi memutuskan rantai penyebaran COVID-19.
“Satu bus dan grandmax tadi malam sudah dipulangkan kembali, tinggal yang kedatangan kemarin katanya minta waktu sampai pukul 15.00 WIB untuk semua dipulangkan,” ujar Dikdik Permana, warga setempat pada CIAMIS.info.
Permasalahan dapat diselesaikan dengan baik berkat mediasi Polsek Cijeungjing yang didukung Polres Ciamis dan para tokoh masyarakat. Meski kondisi aman terkendali, Polres Ciamis sempat mengirimkan satuan Dalmas untuk mendukung aparat setempat. Hadir pula pihak Koramil Cijeungjing dan aparat pemerintah setempat dalam penyelesaian permasalahan tersebut.
Hingga tulisan ini diturunkan, warga masyarakat masih menantikan pelaksanaan kesepakatan untuk memulangkan kembali para pekerja yang masih menunggu jadwal kepulangan pada pukul 15.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar