Kabar tentang hasil produksi padi di berbagai tempat di Kabupaten Ciamis cukup beragam untuk masa tanam periode ini. Beberapa lokasi menyampaikan kabar memperoleh hasil yang relatif baik, tetapi lokasi tertentu sebaliknya. Penyebabnya, terutama munculnya gangguan hama wereng dan tikus.
Sawah di kawasan Dusun Cidoyang, Desa Sukakerta, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, misalnya. Lahan pertanian padi di wilayah ini rata-rata mengalami kerugian karena mengganasnya hama tikus yang amat merusak.
Tak kurang dari sekitar 15 hektar lahan sawah di Dusun Cidoyang mengalami masalah serangan tikus sawah (Rattus orgentiventer). Masalah ini terjadi sejak sekitar 4 bulan terakhir.
“Hampir semua petani gagal panen untuk musim sekarang,” ujar Agis, salah seorang warga setempat, kepada CIAMIS.info, Minggu (13/9/2020).
Kegundahan para petani dapat dipahami sebab serangan hama tikus sangat merusak dan sulit untuk dikendalikan. Tikus sawah, mengutip menurut sebuah sumber, dikatakan biasanya beraktivitas di malam hari untuk mencari makanan, minuman dan pasangan kawin. Pertambahan populasinya juga cukup cepat, bahkan mencengangkan. Secara teoritis, sepasang tikus dewasa dapat menghasilkan hingga 1.270 individu baru tikus dalam waktu setahun.
Kecepatan dan daya rusak tikus memang cukup mencengangkan. Sumber lain mengatakan, tikus betina bunting rata-rata melahirkan 8 anak dan mampu kawin lagi hanya dalam waktu 48 jam setelah melahirkan. Di sisi lain, dalam setiap malam tikus mampu merusak 11 sampai 176 batang padi. Kemampuannya ini meningkat pada saat sedang hamil, menjadi 24 sampai 246 batang padi yang dirusaknya hanya dalam satu malam.
Warga Cidoyang mengambil langkah perlawanan terhadap serangan tikus dengan mengadakan perburuan tikus selama dua hari terakhir (Sabtu-Minggu, 12-13 September 2020) di lahan pertanian mereka. Kegundahan para petani diakomodasi oleh Kepala Dusun Lurah Endang dalam bentuk mengadakan aktivitas berburu tikus bersama-sama.
Kegiatan yang diikuti sekitar 40 warga setiap harinya tersebut ditujukan untuk memburu dan membasmi tikus hama sawah pada lokasi-lokasi yang diduga merupakan sarang hewan tersebut. Perburuan dilakukan dengan alat-alat sederhana saja dan mengandalkan kekompakan serta kerjasama para petani.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 8 hingga 10.30 WIB tersebut berhasil mengeksekusi ratusan tikus sawah yang selama ini menjadi perusak tanaman padi.
“Setidaknya 800 ekor tikus yang didapat selama dua hari ini,” ungkap Agis.
Para petani di Cidoyang berharap perburuan ini dapat menekan keberadaan hama tikus dan produktivitas sawah ke depannya akan kembali normal seperti sedia kala.
Sumber: @agis_sugiant
Editor: @ciamis.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar