Aktivitas naik gunung atau hiking akhir-akhir ini makin banyak peminatnya, terutama dari kalangan milenial yang haus dengan tantangan dan petualangan. Fenomena ini tak terkecuali terjadi pula di Tatar Galuh Ciamis. Tak dapat dipungkiri, keberadaan media sosial sangat berpengaruh menyebarkan daya tarik aktivitas alam bebas seperti mendaki gunung.
Namun demikian, masih lebih banyak nonoman Ciamis yang menunjukkan petualangannya mendaki puncak-puncak gunung di berbagai tempat di luar kampung halamannya sendiri. Gunung Bongkok, salah satu bagian dari Gunung Sawal, belum menjadi destinasi utama penjelajahan anak muda. Padahal, gunung yang bentuknya khas tersebut sungguh ikonik dan tercantum pada logo resmi kabupaten Ciamis.
Pendakian ke Gunung Bongkok mungkin tidak seekstrim petualangan ke gunung-gunung lain yang sudah terkenal dan memiliki ketinggian yang ‘lebih prestisius’. Meski demikian, mencapai puncak Gunung Bongkok sebenarnya patut menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak muda Ciamis dan sekitarnya.
Gunung Bongkok berada pada ketinggian sekitar 1437 mdpl (meski pada papan penanda sempat dituliskan 1800 mdpl). Jalur pendakian ke puncak gunung ini memiliki 3 pos yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
Petualangan akan dimulai dari basecamp di Dusun Palasari, Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Para pendaki harus meminta izin kepada petugas jaga yang sekarang dipegang oleh Karang Taruna Dusun Palasari. Sebagaimana diketahui, kawasan Gunung Sawal merupakan kawasan suaka margasatwa yang dilindungi, dan Gunung Bongkok termasuk di dalamnya.
Dari Dusun Palasari, perjalanan dimulai dengan menuju ke Pos 1. Lama perjalanan ke pos tersebut sekitar satu jam, dengan track yang masih lebih banyak landainya dan melewati area perkebunan warga. Pos 1 ini disebut juga Pos Hutan Pinus karena memang benar di sini banyak terdapat pohon pinus.
Suasana di Puncak Gunung Bongkok |
Selanjutnya, perjalanan menempuh rute dari Pos 1 ke Pos 2, dengan durasi sekitar 40 menit dan mulai banyak menemui tanjakan ekstrim serta melewati hutan yang masih terjaga keasriannya. Kondisi yang tetap alami tersebut mungkin karena jarang ada orang yang lewat di jalur ini. Di satu sisi, terjaganya kemurnian alam patut disyukuri. Di sisi lain, menimbulkan motivasi dan rasa tanggung jawab agar para pendaki ikut menjaga kelestariannya. Kehadiran, janganlah sampai menimbulkan kerusakan.
Perjalanan yang terasa cukup lama dibanding durasi aslinya adalah dari Pos 2 ke Pos 3. Meskipun hanya sekitar 15 menit, tetapi seolah 1 jam lamanya, karena jalurnya benar-benar ekstrim. Para pendaki juga akan melewati sebuah tanjakan yang kemiringannya sekitar 90 derajat. Kondisi ekstrim lainnya, di kiri-kanan jalur tersebut terdapat jurang yang cukup dalam.
Tidak usah kuatir tentang ketersediaan air, sebab di Pos 3 terdapat sumber air yang murni dan berasal dari gunung. Aliran air ini sepertinya masih satu jalur dengan yang menuju ke Curug Salosin.
Perjalanan dilanjutkan dari Pos 3 ke lokasi puncak. Lama perjalanan sekitar 40 menit, melewati beberapa tanjakan ekstrim. Para pendaki harus berhati-hati jika menemukan banyak pohon tumbang di tengah track jalur pendakian. Satu hal yang istimewa juga, terdapat banyak pohon bambu di jalur ini. Selain harus berhati-hati terhadap kondisi jalur, para pendaki juga harus lebih teliti di lokasi ini, karena banyak pacet yang dapat mengganggu perjalanan.
Pendaki Sumurimpang, Gunung Bongkok (20-21 Juni 2020) |
Semua perjuangan, kesulitan dan kelelahan yang dirasakan selama pendakian ini akan terbayar tuntas saat sudah sampai di puncak Gunung Bongkok. Para pendaki dapat melihat view gunung-gunung di sekitarnya. Jika beruntung, samudera awan juga akan terhampar di hadapan dengan sangat indah.
Perlu diketahui, puncak Gunung Bongkok tidak dapat memiliki area yang luas, sehingga daya tampungnya sangat terbatas, mungkin hanya cukup untuk mendirikan 3 sampai 4 tenda berkapasitas 4 orang. Namun demikian, di bawah area puncak tersebut terdapat tempat untuk mendirikan sekitar dua tenda lagi. Sebagai sebuah usulan, mungkin sebaiknya ada penataan lagi agar lokasi tempat nge-camp ditata di bawah puncak saja, masih terdapat space yang memungkinkan.
Pendakian ke Gunung Bongkok Ciamis merupakan tantangan dan petualangan tersendiri bagi para pecinta alam, khususnya yang berasal dari Tatar Galuh Ciamis dan sekitarnya. Meskipun tidak terlalu tinggi, track dan view yang akan ditemui di sini sangat menakjubkan. Sebuah kebanggaan tersendiri juga jika sudah pernah menginjakkan kaki di puncak gunung yang ada pada logo Kabupaten Ciamis. Kebanggaan yang tentunya wajib dibarengi dengan tidak membuang sampah ke alam bebas, bawa lagi turun ke bawah, serta tidak merusak apa pun di lokasi yang dikunjungi.
Kontributor: Rijal Harisah
Editor: @ciamisnulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar