Leuwi Pamipiran yang mulai viral dan menjadi bahan pembicaraan, merupakan bukti bahwa lokasi wisata alam di wilayah Kabupaten Ciamis tak ada habis-habisnya untuk dieksplorasi. Setelah muncul beberapa destinasi baru yang makin dikenal karena keindahannya, seperti Curug Panganten, Puncak Gunung Payung dan lain-lain, kini lokasi ini mulai mencuat ke permukaan dan mencuri perhatian.
Kemunculan wisata alam Leuwi Pamipiran tak lepas dari kiprah para milenial yang selalu haus akan eksplorasi tempat bermain baru yang masih belum banyak dikenal orang. Tak hanya menjadi pemuas hawa piknik untuk mengusir kepenatan dan kejenuhan, kunjungan ke lokasi yang eksotik dapat menjadi amunisi penting untuk menghasilkan konten vlogging yang orisinal, unik dan menarik.
Wisata alam Leuwi Pamipiran terletak di Cipancur, Dusun Sukawening, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Meski sempat beberapa kali muncul di laman medsos, nama tempat ini belum seterkenal Curug Panganten yang letaknya relatif berdekatan.
Pengunjung yang berasal dari arah Tasikmalaya dapat menuju ke lokasi wisata alam Leuwi Pamipiran dengan menggunakan jalur Cikoneng-Sadananya, sementara jika berangkat dari kota Ciamis dapat langsung menuju ke arah Sadananya.
Lokasi wisata alam Leuwi Pamipiran terletak tak jauh dari Curug Panganten, bahkan masih dalam satu jalur perjalanan. Jalan ini hanya dapat ditempuh kendaraan roda dua atau berjalan kaki, selepas dari jalur utama jalan raya.
Dalam perjalanan, jika ke Curug Panganten berbelok ke arah kiri, maka ke arah Leuwi Pamipiran mengambil jalur lurus ke arah atas, sampai mentok dan kemudian berbelok ke kanan. Selepas terus berjalan, nanti ada mesjid yang ditemukan di sebelah kiri jalan. Perjalanan memakai motor lantas masih berlanjut sampai habisnya jalan cor semen.
Karena belum ada penataan khusus tempat parkir (pada saat liputan ini dibuat), maka motor disimpan di pinggir jalan. Belum ditemukan tarif parkir maupun tiket masuk, semuanya masih sangat alami apa adanya. Pengunjung hanya tinggal berjalan kaki sekitar 10 atau 15 menitan sebelum sampai di lokasi Leuwi Pamipiran.
Penyediaan tempat parkir dan fasilitas pendukung lain sedang terus diusahakan oleh warga setempat. Para pemuda terlihat sudah mulai membereskan lokasi dan berencana melengkapi dengan berbagai fasilitas standar agar pengunjung lebih nyaman berwisata di Leuwi Pamipiran.
Kelebihan Leuwi Pamipiran adalah pada aliran air yang jernih dari Gunung Sawal, sejuk dan menyegarkan, serta adanya area leuwi (lubuk) yang menyerupai kolam renang alami. Leuwi ini dapat digunakan untuk berenang, jumping atau sekadar berendam menyegarkan diri. Warna air yang kehijauan dan jernih membuat pengunjung mau berlama-lama menikmati destinasi wisata eksotis ini.
Faeyza, seorang pengunjung dari Tasikmalaya mengaku sangat terkesan dengan Leuwi Pamipiran.
"Indah banget. Mirip Citumang Pangandaran tapi dalam ukuran lebih kecil. Tadi di jalannya juga ada persawahan yang luas, ditambah lagi di pinggirnya ada pohon pinus. Lengkap sudah," tuturnya.
Ia berharap Leuwi Pamipiran segera diresmikan sebagai destinasi wisata alam dan dikelola dengan lebih baik, agar membawa dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.
Saat ini, para pengunjung masih harus membawa perbekalan konsumsi sendiri, karena belum tersedia warung di lokasi. Hal ini sebenarnya membuka peluang ekonomi tersendiri.
Tertarik mengunjungi Leuwi Pamipiran? Ayo jadwalkan! Jika sudah ada penataan, jangan lupa beli tiket dan belanja di warung yang tersedia. Mari tetap jaga perilaku dan jangan menyampah. Semoga kehadiran pengunjung Leuwi Pamipiran dapat memberi menfaat pada warga sekitar, yang akan selalu setia menjaga kebersihan serta kelestariannya.
Foto: @heru_montana, @zenik_star
Kontributor: @ciamisnulis
Editor: @ciamis.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar