Hujan lebat yang terus mengguyur berbagai wilayah di Kabupaten Ciamis kerap dilaporkan memberi dampak merugikan, terutama di kawasan-kawasan yang rentan dilanda bencana alam. Seperti yang terjadi di Dusun Cikapas, Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg, pada hari Senin (22/3/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.
Area pesawahan di lokasi tersebut diterjang banjir yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran air oleh material tanah longsoran tebing di sampingnya. Longsor tersebut diduga dipicu oleh hujan yang turun dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut.
Meski kejadian tersebut tidak dilaporkan menyebabkan adanya korban manusia, tetapi area pesawahan yang terkena banjir mengalami kerusakan. Sebagaimana foto dan video yang dikirimkan warganet Desy Rahma, luapan air terlihat deras menggenangi sawah dan mengalir mencari daerah yang lebih rendah.
Para petani akhirnya meratakan pematang sawah untuk memperlancar jalur air yang menggenangi sawah mereka. Hal tersebut dilakukan sebagai penanganan sementara untuk mempercepat surutnya air, sebelum melakukan pembersihan material longsoran yang tersumbat.
Kasi Pemerintahan Desa Sukamulya, Andi Tisnawan, S.T., kepada CIAMIS.info hari Selasa (23/3/2021) mengabarkan bahwa kejadian banjir yang melanda wilayah Cikapas tersebut telah dapat diatasi. Lokasi sudah dinyatakan kondusif dan tidak perlu penanganan lebih lanjut.
“Terkait bencana longsor, sudah ditangani warga dengan swadaya seadanya,” ungkapnya.
Para petani yang sawahnya terdampak, imbuhnya, mengalami kerugian karena baru saja melakukan penanaman bibit.
Proses normalisasi saluran air dilakukan secara gotong royong dan menggunakan alat-alat yang ada, tidak sampai harus mendatangkan alat berat. Setelah saluran selokan dapat dinormalkan, air yang mulanya mencari jalan ke lokasi yang lebih rendah dan melewati sawah penduduk, akhirnya tak nampak lagi meluap ke area persawahan.
Kejadian banjir di Cikapas ini cukup menarik perhatian dan simpati masyarakat media sosial.
Penyebab longsor di Indonesia, mengutip laman situs BNPB, biasanya dipicu karena kombinasi dari curah hujan yang tinggi, lereng yang terjal, tanah yang kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan, kurangnya tutupan vegetasi, dan munculnya getaran
Editor: @ciamis.nulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar