BKSDA Ciamis memberikan respon cepat terkait informasi tersesatnya seekor kukang Jawa (Nycticebus javanicus) hingga sampai di rumah salah satu penduduk di Dusun Segel, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
Setelah sejak malam Sabtu (2/4/2021) ditangkap dan diamankan sementara di rumahnya, dan baru disampaikan serta mulai diberitakan CIAMIS.info pada hari Senin (5/4/2021), maka pada hari ini, Selasa pagi (6/4/2021), hewan nokturnal yang tampak menggemaskan tersebut akhirnya dijemput oleh petugas BKSDA Wilayah III Ciamis untuk kemudian ditangani dan dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
Ica, warga yang memelihara kukang tersebut selama sekitar tiga hari tiga malam, mengaku lega dengan kedatangan petugas ke rumahnya. Ia sebelumnya sudah khawatir karena kukang itu terlihat murung dan sempat bersin-bersin.
“Alhamdulillah, sudah diambil oleh tim dari BKSDA, tadi sekitar pukul 9 pagi,” ungkapnya.
Ia mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan semua pihak, sehingga hewan malang yang kini jumlahnya semakin berkurang tersebut akhirnya dapat dievakuasi.
Sebelumnya, banyak orang terus berdatangan ke rumahnya, mungkin karena penasaran ingin melihat hewan hutan tersebut. Ica khawatir ada apa-apa dengan kukang tersebut, karena diketahui bahwa satwa tersebut makin langka di alam bebas, di antaranya karena perburuan dan perdagangan ilegal.
Belum jelas benar, bagaimana kukang tersebut bisa sampai di Dusun Segel. Sempat ada yang memberitahu Ica, kalau kukang tersebut mungkin piaraan manusia, karena sangat bersih. Sementara ada juga yang berpendapat kukang tersebut mungkin melalui jalur kabel sampai ke pemukiman, sebab sebenarnya jarak dari perbatasan hutan Sunung Sawal ke pamukiman agak jauh.
Tim BKSDA menerima penyerahan kukang tersebut dengan memberi apresiasi atas kesadaran warga untuk ikut melakukan pelestarian fauna Gunung Sawal.
“Tadi tim mengucapkan terima kasih karena mau merawat dulu kukang ini, sambil menunggu BKSDA mengevakuasi. Berarti Alhamdulillah, masyarakat cepat tanggap menangani hewan langka,” tutur Ica.
Menurutnya, tim BKSDA menilai bahwa dengan masyarakat mau merawat dulu saja, hal tesebut sudah sangat membantu lembaga tersebut dalam melestarikan hewan langka.
Ica menerima bukti berita acara penyerahan kukang tersebut, dengan petugas Parma dan Didin Syarifudin tertera mewakili pihak BKSDA dalam proses evakuasinya.
“Semoga tidak ada lagi hewan yang turun ke bawah dari gunung seperti ini ke depannya,” pungkas Ica penuh harap.
Penulis: @ciamisnulis
Editor: @ciamis.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar