Bermaksud menyajikan bahan makanan yang berasal dari lahan sendiri, seorang petani warga Rajadesa menemukan kejutan saat menggali lahan kebunnya, Selasa (25/4/2023) yang lalu. Karno Hermawan, warga RT 03 RW 06 Dusun Cintanagara, Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, mendapati umbi singkong berukuran besar saat memanen tanaman yang ditanamnya sekitar 3 tahun yang lalu.
Singkong (Manihot esculenta) memang merupakan salah satu jenis tanaman yang populer dibudidayakan oleh penduduk Tatar Galuh Ciamis. Namun, biasanya jenis singkong yang ditanam termasuk varietas yang biasa saja, dengan berat umbi yang normalnya hanya beberapa kilogram saja.
Namun, inisiatif Karno yang menanam bibit silangan singkong rhema dengan singkong karet telah menghasilkan umbi berukuran besar dan tak biasa jika dibandingkan dengan hasil panen singkong pada umumnya.
“Beratnya ditaksir sekitar 15 kilogram, belum ditimbang,” tutur Karno pada CIAMIS.info. Tampak pada foto yang dikirimkan, ukuran umbi yang sedang dipegangnya dengan kedua tangan tersebut memang tergolong istimewa dan sangat besar.
Hasil panen singkong yang menggembirakan tersebut digunakan untuk dikonsumsi oleh keluarganya, dan besarnya singkong yang dipanen membawa kegembiraan tersendiri pada saat masih dalam suasana merayakan hari Lebaran 1444 H.
Menurut penelusuran, singkong merupakan tumbuhan dari Amerika Selatan yang dibawa bangsa Portugis ke seluruh dunia dan mulai diperkenalkan di daerah Maluku pada sekitar abad ke-16. Tumbuhan umbi-umbian yang dianggap sebagai cadangan makanan di bawah tanah’ ini baru mulai merambah ke tanah Jawa pada tahun 1852 di Jawa Timur. Selanjutnya, penanamannya makin meluas pada awal abad ke-20 dan tetap populer hingga kini.
Jenis singkong rhema sendiri sudah pernah diberitakan sebagai harapan baru dalam budidaya singkong, sebab mampu menghasilkan umbi yang besar atau raksasa. Antaranews.com (20/7/2010) pernah memberitakan bahwa singkong jenis rhema mampu menghasilkan panen 2 kuintal dalam waktu 1,5 tahun di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sementara varietas roti hanya mampu menghasilkan 5 kilogram. Sayangnya, masih cukup minim informasi tambahan mengenai budidaya singkong rhema.
Jika penanaman singkong rhema sebagaimana yang dilakukan Karno di Rajadesa memberikan hasil yang baik, hal ini menerbitkan harapan untuk alternatif budidaya jenis tersebut ke depannya. Namun demikian, dibutuhkan penelaahan dan penelitian lebih lanjut dari pihak dinas/instansi terkait untuk memastikan prospek ke depannya.
Sumber: @_ehhhsell08
Editor: @ciamisnulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar