Tak ada harapan dan cita-cita lain bagi para atlet belia Ciamis di cabang olahraga sepak bola ini, selain dapat berkiprah pada jenjang atau tingkat yang lebih tinggi, memperluas pengalaman, dan meraih prestasi terbaik. Upaya para atlet untuk meraih hal tersebut dilakukan dengan menjalani latihan intensif untuk mempersiapkan penampilan terbaik pada saat turun di berbagai pertandingan.
Tak mengherankan, ketika kesebelasan SSB (Sekolah Sepak Bola) Mitra United mampu meraih juara 1 pada Turnamen Piala Soeratin U-13 tingkat Kabupaten Ciamis yang berlangsung di Desa Saguling, 24 September 2023 lalu, kegembiraan yang dirasakan para pemain dan ofisial juga dibarengi harapan besar untuk dapat melanjutkan perjuangan di level yang lebih tinggi atau tingkat provinsi Jawa Barat.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kabar buruk diterima oleh manajemen SSB Mitra United, beberapa hari setelah penganugerahan gelar juara 1 Piala Soeratin U-13 di Desa Saguling tersebut. Melalui sambungan telepon, manajemen diberi tahu bahwa tim SSB Mitra United tak dapat mengikuti Turnamen Piala Soeratin U-13 Jabar 2023 karena Askab (Asosiasi Kabupaten) PSSI Ciamis sedang di-banned oleh Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI Jabar akibat tidak aktifnya kepengurusan selama beberapa waktu terakhir.
Sontak, kabar buruk ini menimbulkan kesedihan di keluarga besar SSB Mitra United. Sebagai bagian dari ikhtiar, manajemen SSB kemudian dua kali melakukan mediasi, tetapi hasilnya tetap ditolak oleh Asprov Jabar. Kenyataan pahit ini membuat manajemen SSB Mitra United di bawah pimpinan Nandang Koswara sangat kecewa dan prihatin.
“Kelalaian ada di kepengurusan, tetapi yang jadi korban anak-anak. Kasihan, mereka sudah memberikan hasil maksimal, tapi akhirnya seperti ini,” keluh salah seorang pengurus manajemen SSB Mitra United, Sri Supiyanti, pada CIAMIS.info, .
“Sampai-sampai ada ibu-ibu, yang punya mimpi anaknya bakal mewakili Kabupaten Ciamis, menangis karena masalah kepengurusan ini. Itu mimpi anak-anak, saat usia menginjak U-13 bisa belajar bermain bola di lapangan penuh, 11 vs 11,” tambahnya.
 |
| Penyerahan piala dari H. Jamal Mega Baja (24/9/2023) |
Poin utama yang membuat Asprov Jabar mendiskualifikasi keikutsertaan tim U-13 dari Kabupaten Ciamis adalah saat ini tidak ada yang menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Ciamis. Disebutkan Sri, tahun lalu ketua Askab PSSI Ciamis sudah habis masa jabatannya, tetapi belum juga ada proses pergantian ketua dan kepengurusan, sehingga akhirnya sudah sekitar 7 bulan terjadi kevakuman.
Tim U-13 SSB Mitra United yang berada dalam asuhan coach Andri Wijaya dan Cucu Hendiana, seharusnya dapat mengikuti turnamen U-13 pada tanggal 21 Oktober 2023 di Bandung. Pembatalan ini membuat para orang tua ikut bersedih, karena perjuangan anak-anak terhenti begitu saja. Padahal, mereka siap sepenuhnya jika misalnya harus berangkat tanpa support Askab PSSI Ciamis dalam hal pembiayaan.
Nandang ‘Cole’ Koswara, manajer SSB Mitra United, berharap Askab PSSI Ciamis segera menggelar kongres luar biasa untuk membentuk kepengurusan baru.
“Kami berharap kejadian ini jangan sampai terulang lagi. Jangan sampai ada korban (dari anak-anak didik) pembinaan usia dini, khususnya (akibat) dari pemangku kebijakan. Apalagi U-13 ini anak-anak yang baru mengenal sepak bola sebenarnya, 11 lawan 11 di lapangan full,” tutur Nandang.
Terkait pergantian kepengurusan ini, imbuhnya, sebenarnya sudah diingatkan oleh Asprov PSSI Jabar maupun KONI, sebab kepengurusan terdahulu berakhir pada bulan Februari 2023. Namun, hingga saat ini pembentukan kepengurusan baru belum juga dilaksanakan.
“Besar harapan kami sebagai penggiat bola, supaya segera dilakukan kongres luar biasa, supaya terbentuk pengurus baru yang kompeten sesuai ranahnya,” pungkas Nandang.
Editor: @ciamisnulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar