Kekeringan di berbagai tempat telah membuat pasokan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mendukung aktivitas warga menjadi berkurang. Akibatnya, terdapat perajin tempe di Ciamis terpaksa memindahkan sebagian proses produksinya ke lokasi lain.
Kondisi ini sebagaimana yang terlihat pada hari Sabtu, 16 Desember 2023, bertempat di area sawah Blok Cilame, Ciamis, atau berdekatan dengan Sirkuit BMX dan Perum Garden Valley. Perajin tempe setempat terpaksa memindahkan proses produksi ke tempat tersebut karena berdekatan dengan sungai.
Beberapa tenaga kerja tampak sedang sibuk memisahkan kulit ari kedelai untuk bahan baku pembuatan tempe. Sebagaimana diketahui, proses pembuatan tempe memang sangat membutuhkan ketersediaan air, baik untuk perendaman, pencucian, maupun perebusan.
Umumnya produksi tempe skala kecil atau agroindustri di Ciamis menggunakan bahan baku kacang kedelai impor untuk mengejar ukuran. Hal ini berbeda dengan perajin tahu yang mengandalkan pati untuk mengejar rasa, dan didapatkan dari penggunaan kedelai lokal.
Pemasaran tempe hasil produksi perajin kecil di Ciamis umumnya ditujukan ke pasar terdekat, dalam hal ini Pasar Manis.
Meski mendapat kendala ketersediaan air, para perajin tempe Ciamis tetap melanjutkan usaha untuk turut memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Kontributor: @ivansnurahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar