Satu mobil pikap pengangkut gas elpiji mengalami kecelakaan maut tertabrak kereta api hingga terlempar 20 meter dan terbalik ke jurang, saat melewati perlintasan tanpa palang pengaman di wilayah Dusun Sumur Bandung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, pada hari Rabu (10/1/2024) pukul 13.42 WIB.
Kejadian yang menggemparkan masyarakat setempat ini menyebabkan satu orang korban meninggal dunia, dan seorang lainnya mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki. Keduanya merupakan sopir dan penumpang pikap bernopol Z 8203 YD.
Keterangan menyebutkan, pikap yang melintas dari arah selatan ke utara, saat baru saja bagian kepalanya melintasi rel, tiba-tiba tertabrak kereta api yang sedang melaju dari arah barat (Tasikmalaya) ke timur (Banjar).
Pihak PT KAI bergerak cepat melakukan tindakan antisipasi agar kejadian tragis tidak terulang lagi. Terlebih, muncul berbagai tanggapan dari masyarakat yang menyebut perlintasan tersebut berisiko karena kontur jalan yang agak menanjak, dan tanpa petugas jaga atau pengamanan saat kereta melintas.
Para petugas PT KAI tampak melakukan pemasangan tiang portal pada hari Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 11.30 WIB untuk menghalangi pergerakan kendaraan roda empat di persimpangan rel tanpa pintu penghalang yang menjadi lokasi kecelakaan tersebut.
Belum diketahui apakah pemasangan tiang portal penghalang ini bersifat sementara atau permanen, dan apakah ada solusi lain ke depannya untuk menghindarkan kejadian serupa.
Kontributor @info_karangkamulyan menyebut, dengan dipasangnya tiang-tiang tersebut maka kendaraan roda empat sudah tidak bisa melewati jalan ini. Namun, kendaraan roda dua masih bisa melintas dan diimbau untuk selalu mengedepankan kehati-hatian.
Sementara itu, kontributor @kaifsolihah12 mengabarkan, hari ini keluarga para korban terlihat mendatangi lokasi, dan melihat langsung tempat terjadinya kecelakaan maut tersebut. Menurut info yang didapat, kedua korban berasal dari Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.
Editor: @ciamisnulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar