Bukan lomba lari gunung namanya, kalau tak meninggalkan banyak cerita. Salah satunya, yang dialami oleh Sufyan Bayu, pelari Ciamis yang juga pendiri komunitas pelari Rancah Runners. Kepada CIAMIS.info, ia membagikan pengalamannya.
Pelari kelahiran Mei 1994 yang sehari-hari berprofesi sebagai peternak ayam petelur ini tak segan mengeluarkan dana pribadi bersama dua rekannya untuk bisa mengikuti event tahunan Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2024 yang berlangsung pada 30 November-1 Desember 2024 lalu di kawasan Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Keren, SLU race trail terbaik!” ucapnya saat diminta tanggapan terkait keikutsertaannya pada event yang diikuti oleh 4.000-an pelari yang berasal dari 16 negara tersebut.
Sufyan dan salah seorang temannya mengikuti kategori jarak 50 kilometer, sementara satu teman lainnya berada di kategori 30 kilometer. Sayangnya, temannya yang sama-sama mengikuti kategori 50K tidak dapat mencapai garis finish (DNF), sebagaimana banyak peserta lainnya dilaporkan mengalami hal yang sama. Penyebabnya, beratnya medan yang harus dilalui.
“Brutal! Hujan sepanjang jalur,” kata Sufyan, mengomentari jalur yang harus dilewati. Ia mengaku menargetkan dapat mencapai garis finish di bawah 9 jam, tetapi akhirnya meraih catatan waktu 9 jam 20 menit dan berada di urutan ke-12. Melesetnya target waktu ini, imbuhnya, karena dirinya harus survive dengan kondisi cuaca. Namun demikian, bagi Sufyan sudah merupakan kebanggaan tersendiri ketika dapat menempel elite runner nasional hingga belasan kilometer pertama. Selanjutnya, ketahanan para atlet elite memang terletak pada endurance mereka yang luar biasa.
Sufyan sendiri mengaku mempersiapkan diri dengan latihan rutin selama tidak kurang dari 4 bulan menjelang SLU 2024. Ia sudah memimpikan dapat mengikuti race lari gunung yang merupakan ‘lebaran-nya para pelari trail’ tersebut sejak tahun 2022, tetapi baru terwujud di tahun 2024.
Keikutsertaan dalam ajang SLU 2024 bagi Sufyan tak hanya karena dirinya suka berlari dan berkompetisi meraih prestasi, tetapi juga agar mendapatkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengikuti level yang lebih tinggi, misal 80K dan 100K.
“Semoga Ciamis punya event trail seperti SLU. Saya sangat berharap Pemda Ciamis bisa mengadakan event seperti ini,” ucap Sufyan, ketika disinggung tentang perkembangan lari gunung (trail run) di Tatar Galuh.
Ia menunjuk pada event bertajuk trail fun run yang juga ternyata ramai peminat di Ciamis, menunjukkan bahwa warga antusias terhadap olahraga ini. Munculnya event-event lari gunung di Tatar Galuh Ciamis diharapkan dapat merangsang munculnya bibit-bibit atlet berprestasi di masa depan.
Pelari trail lulusan Teknik Sipil Universitas Krisnadwipayana Jakarta yang sempat bekerja kantoran di ibukota dan baru 3 tahun berada di Rancah ini, juga mengungkapkan bahwa para pelari Rancah Runners hingga kini terus giat berlatih. Pada event Ciamis Trail FunRun yang digelar 7 Desember 2024 di Cijeungjing, misalnya, 2 pelari Rancah berhasil masuk 6 besar finisher tercepat. Prestasi yang diraih ini, ke depannya diharapkan akan terus meningkat.
Editor: @ciamisnulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar